您的当前位置:首页 > 知识 > Sentra Industri Garam di Rote Ndao Simbol Kemandirian Bangsa, Pembangunan Serap 26 Ribu Pekerja 正文
时间:2025-06-05 22:07:19 来源:网络整理 编辑:知识
Warta Ekonomi, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan Kawasan quickq下载地址找不到了
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN) di Desa Matasio, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan simbol kemandirian bangsa.
Hal tersebut disampaikan Menteri Trenggono dalam kick-off pembangunan K-SIGN Kabupaten Rote Ndao yang merupakan bagian dari upaya konkret pemerintah mewujudkan swasembada garam di 2027.
Baca Juga: KKP Lakukan Langkah Awal Konkret Bangun Kawasan Industri Garam Terintegrasi
"Kawasan ini bukan hanya pusat produksi, tetapi simbol kemandirian bangsa. Kita ingin mengakhiri ketergantungan impor garam dan mengangkat potensi lokal ke panggung nasional," ujar Menteri Trenggono pada acara yang digelar Selasa lalu, dikutip dari siaran pers KKP, Kamis (5/6).
Pembangunan Sentra Industri Garam Nasional akan dilakukan melalui pendekatan ekstensifikasi terpadu, yang mencakup pembangunan tambak garam modern, fasilitas gudang dan pengolahan, hingga penataan kelembagaan dan kerja sama produksi. Pembangunan ini dijadwalkan berlangsung selama dua tahun dengan tahapan kerja yang rinci dan terukur.
Program K-SIGN pun diperkirakan menyerap sekitar 26 ribu tenaga kerja, dan akan meningkatkan perekonomian masyarakat lokal, serta menghidupkan usaha turunan lainnya.
Tahapan pembangunan akan mencakup perencanaan dan persiapan lahan, perizinan, pembangunan infrastruktur, pembentukan kelembagaan, hingga ujicoba operasional produksi garam tahap I dan II. Selain itu, akan dibangun gudang garam nasional dan unit pengolahan untuk memperkuat rantai pasok dan nilai tambah produk.
Regulasi Pendukung
Pelaksanaan program K-SIGN diperkuat dengan diterbitkannya Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2025 tentang Lokasi Pembangunan Kawasan Sentra Industri Garam Nasional Tahun 2025-2026, yang ditetapkan pada 2 Juni 2025.
Kawasan yang ditetapkan mencakup luas lahan sebesar 10.764 hektare, tersebar di 13 desa di tiga kecamatan, yaitu Landu Lenko, Pantai Baru, dan Rote Timur, serta wilayah perairan di Teluk Pantai Baru. Ketiga lokasi dipilih berdasarkan ketersediaan lahan potensial dan dukungan ekosistem pesisir yang mendukung proses produksi garam secara efisien dan berkelanjutan.
Halaman BerikutnyaHalaman:
FOTO: Ramai Hari Pertama Jakarta Fair 20242025-06-05 21:53
Soal Diskon Tarif Listrik, Bahlil Jujur: Belum Dapat Laporan!2025-06-05 21:38
Kenalan dengan 4 Desa Wisata Terbaik Dunia 2024 dari Asia Tenggara2025-06-05 20:54
Bintang TV Jadi Pahlawan, Tangkap Ular yang Bikin Kacau di Pesawat2025-06-05 20:32
Istimewanya Durian Vulkanik, Waiting List Dulu Setahun Kalau Mau Icip2025-06-05 20:28
Bank Jatim (BJTM) Kucurkan Dividen Tunai Rp821 Miliar, Cair 19 Juni!2025-06-05 20:18
Tanpa Perbaikan Iklim Investasi, Target Pertumbuhan Ekonomi 8% Sulit Tercapai2025-06-05 20:17
4 Cara Mengeringkan Sepatu yang Kehujanan Tanpa Sinar Matahari2025-06-05 19:48
Siang ini Tim Pemantau Kasus Novel Temui Pimpinan KPK2025-06-05 19:45
Raih WTP ke2025-06-05 19:34
United Bike Luncurkan Salvador CR, Sepeda Listrik Dual2025-06-05 22:03
Bronkoskopi Cryo, Inovasi Penanganan Kanker Paru di Mayapada Hospital2025-06-05 21:21
Daya Beli sedang Turun, Industri Pariwisata Cemas soal PPN 12 Persen2025-06-05 21:16
IWIP Targetkan Rekrut 100 Ribu Tenaga Kerja Hingga 20262025-06-05 21:05
Bali Masuk Daftar Pulau Terbaik di Dunia versi Travel and Leisure2025-06-05 20:57
Bank Jatim (BJTM) Kucurkan Dividen Tunai Rp821 Miliar, Cair 19 Juni!2025-06-05 20:15
NYALANG: Doa dalam Secarik Kata2025-06-05 20:12
Jelang Ramadhan 2025, Bapanas Pastikan Harga MinyaKita Akan Turun2025-06-05 20:04
Rekomendasi 5 Tempat Piknik Gratis di Jakarta buat Santai Sore2025-06-05 19:56
3 Kesalahan Menyimpan Makanan, Malah Jadi Cepat Busuk2025-06-05 19:24