时间:2025-06-03 14:10:47 来源:网络整理 编辑:探索
Warta Ekonomi, Jakarta - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menilai, pembentukan tim gabungan penca quickq最新官方下载地址
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menilai, pembentukan tim gabungan pencari fakta (TGPF) untuk mengusut tewasnya sejumlah korban dalam rusuh terkait aksi massa 21-22 Mei 2019 tak diperlukan. Yasonna memilih memercayakan pada Polri untuk mengusut kasus tersebut.
Baca Juga: LPSK Dorong Komnas HAM Bentuk TPGF Usut Tewasnya 8 Orang dalam 22 Mei
Yasonna menilai, polisi sudah menjelaskan kasus kerusuhan seputar 22 Mei 2019 disertai bukti-bukti. Proses penyelidikan pun masih berlangsung.
"Kalau polisi tidak benar ini ada Komisi III (DPR RI) sebagai mitra kerja untuk mengawasi jelaskan yang wakili parpol untuk menanyakan kepada kapolri, tidak perlulah TGPF itu untuk apa?" kata Yasonna di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (13/6).
Yasonna merasa polisi tak menyembunyikan apa pun soal kasus tersebut. Komisi III DPR RI, kata Yasonna dapat mengevaluasi dan menanyakan pada Polri untuk lebih menyeluruh pada Polri. Masyarakat yang belum puas dengan pengusutan Polri pun dapat menyampaikan lamgsung pada masyarakat.
"Sampaikan keluhannya nanti Komisi III undang polri untuk lakukan pengawasan. Jadi mekanisme konstitusional kita sudah cukup untuk itu karena ini masih dalam bentuk yang terlihat masih controlable," ujar Yasonna.
Yasonna juga mengakui adanya korban yang dipastikan tewas karena tertembak peluru tajam. Ia menyebut, peluru itu pun diakui Polri sebagai peluru tajam. Namun, peluru itu disebut Yasonna berbeda dengan peluru yang dimiliki Polri.
"Peluru tajamnya bukan standar polri. Itu persoalannya. Polri dan TNI diperintahkan tidak boleh bawa senjata taham hanya peluru karet. Tapi sudahlah serahkan ke polisi untuk jelaskan itu kepada publik kita semua awasilah secara konstitusional Komisi III mengawasi," ujar Yasonna menambahkan.
Wacana pembentukan TGPF kerusuhan 22 Mei mencuat di parlemen. Sejumlah fraksi oposisi mengusulkan agar pemerintah mendorong pembentukan TGPF hingga panitia khusus (pansus) untuk mengusut penyebab jatuhnya korban dalam kerusuhan 22 Mei 2019. Usulan ini muncul karena kebuntuan proses hukum dan belum terungkapnya jatuhnya korban.
2025年全球游戏设计专业大学排名2025-06-03 13:49
2 Komisaris PT SBMK Diklarifikasi Soal Dugaan TPPU Panji Gumilang2025-06-03 13:17
VIDEO: Berbuka dengan Es Buah, Sehatkah?2025-06-03 13:14
波士顿爱默生学院排名情况如何?2025-06-03 13:08
Cegah Peristiwa Pemilu 2019, KPU Batasi Usia KPPS di Pemilu 20242025-06-03 12:58
法国巴黎高等艺术学院世界排名第几?2025-06-03 12:52
澳科大影视制作专业好吗?2025-06-03 12:52
美行宝藏少女狂解锁帕森斯等4枚美国名校offer及75万奖学金!2025-06-03 12:43
20 Tempat Paling Menenangkan di Bumi, Bisa Liburan Sambil Bersantai2025-06-03 12:14
MIND ID Perkuat Industri Nikel Hijau Lewat Teknologi HPAL2025-06-03 11:32
Dolar Diprediksi Melemah Tajam Selama Musim Panas di Amerika Serikat2025-06-03 14:04
Jeje Govinda Adik Ipar Raffi Ahmad Bakal Gabung ke PAN2025-06-03 14:00
VIDEO: Tasbih Mesir Nan Tersohor Jadi Primadona Ramadhan2025-06-03 13:18
背景提升丨项目集锦!竞赛/课程/实习超硬核资源不容错过!2025-06-03 13:15
VIDEO: Meriah Malam Tahun Baru di Times Square New York2025-06-03 13:06
加拿大拉萨尔艺术学院多少分才能进?2025-06-03 13:06
英国伦敦艺术大学语言班通过率是多少?2025-06-03 13:02
风景园林出国读研哪个国家好?2025-06-03 11:51
Oh Ini Dia Penyebab Kasus Positif Corona di Jakarta Masih Besar2025-06-03 11:46
风景园林出国读研哪个国家好?2025-06-03 11:32