Begini Peran Penting Sektor Pendidikan dan Gen Z untuk Percepat Transisi Energi Bersih
Partisipasi aktif dari sektor pendidikan memiliki peran penting dalam percepatan transformasi energi terbarukan yang adil dan inklusif. Di tengah meningkatnya bencana iklim dan perubahan suhu ekstrem, pembelajaran di sekolah mampu mengaitkan antara krisis iklim dan kehidupan sehari-hari.
Karenanya, pengembangan pengetahuan terkait energi terbarukan dan prinsip transisi energi yang berkeadilan adalah langkah pertama agar pelajar dan kaum muda ikut mendorong transformasi energi untuk masa depan yang lebih baik.
“Generasi Z adalah populasi yang paling besar dan orang muda, baik siswa SMP maupun SMA harus diberi ruang untuk mempelajari isu ini karena sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari mereka. Ketika menyoal dampak krisis iklim, masyarakat marjinal yang paling rentan. Di sini anak muda bisa ikut menyuarakan agar masyarakat bisa mendapatkan haknya untuk hidup lebih layak dan sehat,” ujar Valensiya, Ketua RE–Agent, komunitas kaum muda untuk transformasi energi bersih dan terbarukan yang adil dan inklusif dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (31/5/2025).
Baca Juga: PLN IP dan IESR Perkuat Sinergi Percepatan Transisi Energi
RE-Agent bersama organisasi masyarakat sipil Trend Asia mempercayai bahwa pelajar dan kaum muda mampu membentuk masa depan yang berkelanjutan di Indonesia. Melalui pameran energi terbarukan di SMAN 3 Jakarta, “RE–Agents Goes to School” memulai pendidikan kritis energi terbarukan yang mengajak siswa dan sekolah mendukung langkah kecil menuju keberlanjutan. Salah satunya, sekolah membuka ruang belajar untuk memahami isu transformasi energi yang inklusif.
“Pendidikan ini adalah hal yang jarang dilakukan, karenanya ia menjadi sebuah kesempatan yang harus dimaksimalkan apalagi bagi siswa SMAN 3 Jakarta, di mana kegiatan pendidikan energi terbarukan ini dilaksanakan, untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai transformasi energi bersih dan terbarukan. Kegiatan yang menyokong pendidikan energi
terbarukan perlu banyak dilakukan sebab ini menjadi bukti bahwa kami juga ingin beralih ke energi terbarukan,” ujar Mukhlis, Kepala Sekolah SMAN 3 Jakarta.
Menurutnya, krisis iklim menjadi tantangan yang akan semakin masif dihadapi generasi muda di masa mendatang. Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization/WMO) menyatakan tahun 2024 sebagai tahun paling panas dalam catatan dan diikuti peristiwa el-nino yang berlangsung sejak akhir 2023 sampai 2024.
Kenaikan suhu ini dipengaruhi oleh pelepasan karbon dioksida (CO2) di atmosfer yang meningkat akibat penggunaan bahan bakar fosil, seperti batu bara dan gas, di sektor energi dan
melemahnya penyerapan CO2. Dampak krisis iklim, seperti naiknya suhu, perubahan cuaca, banjir di tengah kemarau, dan kekeringan yang intensitasnya semakin sering membawa
pertanyaan besar atas keseriusan dunia memenuhi komitmen Perjanjian Paris.
“Alih-alih kita segera beralih ke sumber energi yang lebih bersih, pemerintah baru saja mengumumkan rencana ketenagalistrikan 2025-2034 (RUPTL) yang malah menambah kapasitas penggunaan energi fosil, dengan PLTU batu bara sebesar 6,3GW dan PLTG sebesar 10,3GW–belum termasuk penambahan di kawasan industri. Ini mengunci kita dalam ketergantungan pada energi fosil, sementara Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang jauh lebih besar kira-kira mencapai 3.686GW. Energi terbarukan, khususnya surya dan angin, juga 15 persen lebih murah,” jelas Beyrra Triasdian, Juru Kampanye Energi Terbarukan Trend Asia.
Baca Juga: Wamen ESDM Ungkap Upaya RI untuk Promosikan Energi Bersih
Transformasi energi bersih dan terbarukan tak hanya menjadi solusi untuk mengentaskan krisis iklim. Ia juga mendorong masyarakat, terutama yang berada di pelosok Indonesia, untuk mandiri mengelola energi, sumber daya, sampai meningkatkan ekonomi komunitasnya.
Pelibatan masyarakat dalam pengembangan sumber energi yang sesuai dengan kebutuhan komunitas merupakan salah satu nilai dari transisi energi yang adil, inklusif, dan berkelanjutan. Pemahaman atas nilai dan prinsip tersebut menjadi poin penting dalam pendidikan kritis energi
bersih dan terbarukan yang tak hanya menyoal teknologi saja. “Pembelajaran soal energi terbarukan sudah sangat mendesak ketika melihat kondisi bumi saat ini,” pungkas Nadya Fidina Salam, guru geografi SMAN 3 Jakarta.
-
Guru Besar UI Sebut Kebijakan Plain Packaging Berdampak Negatif pada Industri Rokok LegalPramugari Twerking di Pesawat Berujung Dipecat MaskapaiHarga Bitcoin Tembus US$105.000, Dekati Rekor Tertinggi Sepanjang Masa15 Program Unggulan Antarkan Prof Heri Hermansyah Terpilih Jadi Rektor UI10 Maskapai Teraman di Dunia, Nyaris Tanpa Insiden KecelakaanRebranding Perusahaan, Wapres Sampaikan Harapan bagi ReIndo SyariahKPK OTT di Kalsel, Amankan 6 Orang dan Barbuk Uang Senilai Rp 12 Miliar Serta USD 50015 Program Unggulan Antarkan Prof Heri Hermansyah Terpilih Jadi Rektor UIPakai KupuJokowi Sebut Pengalihan Subsidi BBM Digunakan Pembangunan Insfrastruktur Vital
下一篇:Survei: 13 Profesi yang Disebut Rentan Selingkuh
- ·Cara Membuat Es Teh Enak dan Menyegarkan
- ·Kisah Stasiun Kereta Batal Tutup demi Seorang Anak Berangkat Sekolah
- ·Kopi Tanpa Gula, Berapa Kalorinya?
- ·Link Download Logo Hari Santri 2024 Resmi dari Kemenag, Ini Filosofinya
- ·Livenia Asal Kaltim dan Komang dari Bali Jadi Paskibraka Pembawa Baki di IKN, Berikut Profilnya
- ·Dukung Pemuktahiran Data, 344 Petugas IT Desa di Kabupaten Kediri Ikuti Sosialisasi SIKS
- ·Resmikan Dua Gereja, Anies Baswedan: Persatuan Ini Akan Berkelanjutan
- ·Prodi Arsitektur President University Presentasikan Tiga Paper di Simposium Kyoto Jepang
- ·Cara Membuat Es Teh Enak dan Menyegarkan
- ·Harga Bitcoin Tembus US$105.000, Dekati Rekor Tertinggi Sepanjang Masa
- ·Kisah Stasiun Kereta Batal Tutup demi Seorang Anak Berangkat Sekolah
- ·Kemenperin: Jatuh Bangun Bertahun
- ·5 Buah yang Tidak Boleh Dimakan Penderita Batu Ginjal
- ·Diktiristek: Status Dosen NIDN, NIDK dan NUP Dihapus, Ini Gantinya
- ·6 Ribu Pistol Ditahan di Bandara AS Sepanjang 2024, 94% Terisi Peluru
- ·Dewan Pers: Pengaduan Masyarakat Soal Pemberitaan Negatif Mengenai PKPU Nyaris Tidak Ada
- ·PMI Manufaktur Turun Drastis, Jokowi Minta Jajarannya Membeli Produk Dalam Negeri
- ·Ketua MPR RI Periode 2024
- ·KPK OTT di Kalsel, Amankan 6 Orang dan Barbuk Uang Senilai Rp 12 Miliar Serta USD 500
- ·Acara Puncak HUT DKI Dan Jakarta Marathon Hasilkan 68 Ton Sampah
- ·BPH Migas Ungkap Peran Gas Bumi di Era Transisi Energi, Tingkatkan Perekonomian Indonesia
- ·Cara Cek Jadwal dan Lokasi SKD CPNS 2024, Jangan Sampai Salah!
- ·5 Bahan Makanan yang Picu Diare Selain Cabai, Perhatikan di Kemasan
- ·Seorang Pria Tewas Dalam Kamar Kos Palmerah, Ditemukan Tetangga Saat Hendak Pasang Set Top Box
- ·Anak Menelan Cairan Berbahaya? Jangan Langsung Dimuntahkan
- ·Kuta Bali Diguncang Gempa Bumi Pagi Ini, Kekuatan: M 4,0
- ·Tingkatkan Kesehatan Masyarakat, PGN SOR III Luncurkan Program SEHATI PGN
- ·Istri Ungkap Warga Rela Tinggalkan Rusun Kampung Bayam Karena Diiming
- ·Jokowi Sebut Pengalihan Subsidi BBM Digunakan Pembangunan Insfrastruktur Vital
- ·Pakar: Pemerintah Harus Tegur Jaksa Agung Tak Terapkan UU Cipta Kerja Dalam Kasus Duta Palma
- ·Bobby Nasution Klaim Kantongi Dukungan 8 Parpol, Pede Lawan Edy Rahmayadi di Pilgub Sumut
- ·Harga Beras RI Terkerek Paling Mahal di Asia Tenggara, Ini 6 Pemicunya
- ·Seorang Pria Tewas Dalam Kamar Kos Palmerah, Ditemukan Tetangga Saat Hendak Pasang Set Top Box
- ·Sudah Divonis Hukuman Mati oleh Hakim, Ini Jadwal Eksekusi Ferdy Sambo
- ·BPH Migas Ungkap Peran Gas Bumi di Era Transisi Energi, Tingkatkan Perekonomian Indonesia
- ·Hari Ini Anies Bakal Diperiksa KPK Soal Dugaan Korupsi Formula E, Ternyata Gara